Lapan: Talent Mapping
Sebanyak 75 pejabat struktural Lapan eselon II, III, dan IV mengikuti tes potensi bakat (talent mapping assestment) di kantor pusat Lapan, Rawamangun.
Sekretaris Utama Lapan, Dr. Bambang Koesumanto, M.Sc pada sambutan pembukaan tes mengemukakan bahwa tujuan talent mapping adalah untuk mendapatkan potret diri. Menurut Bambang, tes tersebut bermanfaat untuk mengetahui bakat diri, apakah seseorang berbakat menjadi pemimpin, pekerja, atau peneliti. ”Dengan tes ini, kita dapat gambaran bakat seseorang, sehingga tidak akan salah dalam menilai,” Bambang menambahkan.
Rama Royani, alumnus fisika ITB, penemu talent mapping dan pemilik Lead Pro Management Consultant mendorong peserta untuk mewujudkan potensi diri dengan mengenal bakat-bakat yang dimiliki. ”Dengan memahami diri mungkin merupakan langkah yang akan merevolusi hidup Anda,” Rama menambahkan.
Menurut Rama, saat ini manusia pandai menemukan kekurangan orang lain yang masih hidup dan pandai menemukan kelebihan sesorang yang baru meninggal. ”Mengungkapkan potensi kelemahan orang lain yang masih hidup hanya akan membuatnya demotivasi, menutup komunikasi, mengurangi produktivitas, dan membuat suasana negatif,” kata Rama. Untuk itu, ia menambahkan, manusia perlu mengubah paradigma. Cara mengubahnya yaitu berusaha memperbaiki kelemahan, berfokus pada kekuatan, dan mensiasati kelemahan. ”Dengan berusaha menemukan kekuatan orang lain yang masih hidup akan membuatnya termotivasi, meningkatkan citra dirinya, membuka komunikasi, meningkatkan produktivitas, dan membuat suasana positif,” Rama menjelaskan.
Tes tersebut terdiri atas 34 tema bakat uang tersusun dalam program berbasis komputer. Hasil talent mapping berupa peta bakat dalam bentuk gambar dan konsep mind mapping sederhana.
Sekretaris Utama Lapan, Dr. Bambang Koesumanto, M.Sc pada sambutan pembukaan tes mengemukakan bahwa tujuan talent mapping adalah untuk mendapatkan potret diri. Menurut Bambang, tes tersebut bermanfaat untuk mengetahui bakat diri, apakah seseorang berbakat menjadi pemimpin, pekerja, atau peneliti. ”Dengan tes ini, kita dapat gambaran bakat seseorang, sehingga tidak akan salah dalam menilai,” Bambang menambahkan.
Rama Royani, alumnus fisika ITB, penemu talent mapping dan pemilik Lead Pro Management Consultant mendorong peserta untuk mewujudkan potensi diri dengan mengenal bakat-bakat yang dimiliki. ”Dengan memahami diri mungkin merupakan langkah yang akan merevolusi hidup Anda,” Rama menambahkan.
Menurut Rama, saat ini manusia pandai menemukan kekurangan orang lain yang masih hidup dan pandai menemukan kelebihan sesorang yang baru meninggal. ”Mengungkapkan potensi kelemahan orang lain yang masih hidup hanya akan membuatnya demotivasi, menutup komunikasi, mengurangi produktivitas, dan membuat suasana negatif,” kata Rama. Untuk itu, ia menambahkan, manusia perlu mengubah paradigma. Cara mengubahnya yaitu berusaha memperbaiki kelemahan, berfokus pada kekuatan, dan mensiasati kelemahan. ”Dengan berusaha menemukan kekuatan orang lain yang masih hidup akan membuatnya termotivasi, meningkatkan citra dirinya, membuka komunikasi, meningkatkan produktivitas, dan membuat suasana positif,” Rama menjelaskan.
Tes tersebut terdiri atas 34 tema bakat uang tersusun dalam program berbasis komputer. Hasil talent mapping berupa peta bakat dalam bentuk gambar dan konsep mind mapping sederhana.
No comments:
Post a Comment